Bersama Wakil Bupati dokumentasi by Mahakam Explore |
Perjalanan ini sebetulnya sudah lama, tepatnya di bulan April lalu dan hingga sekarang masih serasa mimpi pernah menjejakan kaki disana. Mungkin jika tidak ada acara dari dinas Pariwisata Kutim dan tidak ada partisipasi dari Komunitas KAPAL yang mengajak saya, saya tidak akan pernah kesana. Why??? karena perjalanan kesana membutuhkan cost yang tidak sedikit dan perlengkapan yang matan terutama transportasi. Kesana hanya sendiri terasa rawan untuk dijelajahi, bayangkan untuk menuju kesana kita akan melalui jalur mendaki dengan kondisi jalan masih tanah dan lumpur. Jadi wajib menggunakan mobil Double Garden, karena kalo single itu jomblo... wkwkkw.
Kesini sendiri merupakan acara lanjutan dari festival Lom Plai (Dayak Wehea) di desa Nehas Liah Bing, kec. Ma. Wahau, Kutai Timur Yang berlangsung berapa hari. Hari terakhir saat penutup acara di siang hari, kami segera berangkat menggunakan mobil sewaan kami. Oh iya disini saya berangkat bersama MTMA reg. Kutim dan KAPAL, yang terdiri dari delapan orang.
Kendaraan yang ditumpangi dan bagaimana kami menumpang dokumentasi by Mahakam Explore |
Perjalanan Kami dari desa Nehas Liah Bing ke lokasi sekitar 1 jam perjalanan, ettt... itu kami belum sampai, kami hanya singgah di Mess Perusahaan , sebagai Meet Point kami. Disana kami dijamu makan siang, dan mendapat waktu untuk istirahat sejenak sebelum berangkat lagi. Oh iya disini juga kami berganti kendaraan, alias numpang mobil lain yang menggunakan double garden. Perjalanan melalui jalan yang berdebu dan serasa menjelajahi wilayah tandus namun asyiknya perjalanan kami dilakukan menjelang malam, sehingga lampu mobil yang luar biasa berjejar dibelakang mobil kami sangat menggambarkan suasana petualangan. Btw mobil kami berada diurutan paling depan, jadi wow banget menyaksikan kendaraan dibelakang kami, dan juga kami bebas dari debu, apalagi bagian belakang mobil kami terbuka hehehe. Setelah melewati jalan berdebu, kami sampai di bawah kaki gunung, dan disini mulai tantangan terbesar, mendaki gunung dengan mobil... wih sedep sedep asyik. Perjalanan ini kurang lebih makan waktu sekitar 1-1,5 jam, lama karena kondisi jalan yang agak berat medannya.
Foto bersama di Mess Hutan |
Acara malam |
Sampai di lokasi, yaitu mess pengunjung atau area pertemuan yah... agak lupa namanya. Disini tempat kami istirahat untuk makan malam, dan tidur. Sebagian beristirahat di dalam bangunan, dan sebagian mendirikan tenda. Kami sendiri mendirikan tenda dua buah, sebetulnya bikin 3 buah, namun satunya yang paling besar kami hibahkan ke istri wakil bupati hehehhe. Selesai makan dan tenda berdiri, kami semua diminta untuk berkumpul untuk melakukan acara diskusi tanda tanya soal hutan wehea ini. Perbincangan cukup seru juga, apalagi banyak pertanyaan yang luar biasa dari rekan-rekan tarveler. Oh iya Tambahan info disini, saya banyak bertemu kawal lama seperti mas emir dan mas jhonatan dari exotic kaltim, mas inal, aji dari Save Pesut dan tentu ketemu teman baru dari komunitas lain seperti akbar dari Jejak Budaya, bua atik penulis buku dokumenter, aprison dan teman-teman dari Samarinda Berbagi atau apa yah lupa.... dan teman-teman lainnya.
Besok Pagi, acara kami disambut dengan derasnya hujan yang mengahntui saya bagaimana cara kita keluar hutan, atau acara masikah berlanjut. Karena acara hari ini adalah tracking hutan, sedikit info lagi, disini ada banyak track yang bisa dilalui, namun kami semua sepakat mengambil track yang sederhana. Track kami adalah menuju kali yang konon tempat terapi ikan yang ternyata... ah sudahlah hahha. Oke perjalanan kami bakal dimulai setelah acara sarapan dan sambutan dari wakil bupati, tidak lupa juga kami berphoto disana. Perjalanan kami diawali dengan mencari mobil lagi sebagai ancang-ancang ke lokasi start, dan disini baru mulai perjalanan dan terjadilan insiden yang saya takuti. Salah satu mobil terjebak lumpur akibat hujan tadi, dan ternyata mobil wakil bupati..... wih wih wih, berapa anggota mencoba berbagai cara untuk menarik mobil dari lumpur namun sia-sia, malah ban mobil malah bocor.
Karena kondisi mobil yang tidak bisa digunakan, jadi semua berinsiatif berjalan kaki... dan trackingpun dimulai, dan biarkan foto bercerita saat tracking.
Tracking dokumentasi by Ibnu MTMA Kutim |
Di Hutan dokumentasi by Mahakam Explore |
Akibat Pancet dokumentasi by Mahakam Explore |
Perjalanan di hutan memakan waktu sekitar 30 menit hingga kita sampai di lokasi tujuan, yaituu hmmm apa yah semacam mess disamping sungai yang bisa terapi ikan.
Suasana Pinggir sungai dokumentasi by Mahakam Explore |
Salah satu ruang istirahat dokumentasi by Mahakam Explore |
Teman-teman KAPAL dan MTMA kutim dokumentasi by Me |
Santai sejenak menikmati kopi dokumentasi by Ibnu MTMA Kutim |
Melihat Masa Depan dokumentasi by Ibnu MTMA Kutim |
btw sekian info dari saya, sebetulnya saat balik ada insiden.. namun karena sudah diselesaikan masalhnya, jadi insiden ini cuma rahasia kita yang terlibat, di luar itu perjalanan ini menjadi pengalaman baru dan bertemu dengan orang-orang baru.
Cost: sewa mobil saja untuk ke lokasi pertemuan, sisanya ditanggung penyelenggara
Komentar
Posting Komentar