Seperti janji saya di artikel sebelumnya saya akan menceritkan kisah perjalanan saya ke Pulau Kembang di Banjarmasin. Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah Sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah administratif kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Pulau Kembang terletak di sebelah Barat Kota Banjarmaisn. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan Wisata berdasarkan SK. Mentri Pertanian No. 788/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha.
Untuk Kesana cukup mudah karena banyak tersedia penyewaan kapal untuk ke lokasi, Biasanya untuk ke lokasi kita mesti carter kapal yang biayanya cukup mahal jika kita traveling dengan jumlah orang yang sedikit. Nah karena saat itu kami cuma berdua, jadi saya mencari informasi dan syukur kita mendapat informasi untuk ke Pulau kembang dengan biaya per orang saja. Cukup Rp.35.000,- kita diantar Pulang pergi ke Pulau kembang dan tentu sebagai bonusnya kita dapat menikmati kota Banjarmasin melalu sungai. Tapi perlu ingat juga untuk ke Pulau kembang jumlah penumpang minimal 6 orang, jadi kita mesti nunggu hingga penumpang memenuhi syarat minimal.
Saat itu kita berangkat sekitar jam setengah 8 pagi, kita menaikki kapal kecil yang panjang dengan atap yang melindungi kita Panasnya matahari. Ketika penumpang telah memenuhi kapal, maka perjalanan dimulai, di air yang berwarna coklat ini kita menyusuri anak-anak sungai dimana sebagian pinggir sungai tampak "dihiasi" pemukiman dan juga para warga yang sedang mandi pagi. Kejadian menarik disini, tidak jarang pengemudi kapal memukulkan tongkat bambu ke anak-anak kecil yang sedang mandi. Gunanya agar anak-anak menjauh dari kapal, karena sering kita lihat anak-anak itu mendekati kapal dan menaikki kapal tanpa ijin.
Perjalanan yang memakan waktu 30-45 menit ini berakhir di sebuah pulau yang penuh dengan pepohonan. Kapal pun diparkir di dermaga depan pintu masuk pulau, dan saat berlabuh terjadi sebuah kejadian kera yang masuk kapal dan mengambil makanan pengunjung di dalam kreseknya. Hahaha itu monyet sumpah lincah sekali dan bikin deg deg syer hahaha. Oke kita naik ke atas dermaga, dan segera ke loket untuk memebeli tiket masuk seharga Rp.7.500,-/orang untuk wisatwan domestik. Agak mengejutkan, entah kenapa dinamakan pulau kembang, karena disini yang banyak adalah spesies kera ekor panjang yang terus hilir mudik di mana saja. Bahkan untuk tanaman di dominasi oleh hutan bakau, dan entah kembang apa yang ada disana. Sumpah saya masih belum paham, jika ada pembaca yang mengetahui alasan kenapa dinamakan pulau kembang tolong diinfokan.
Perjalanan saya lalui dengan santai saja, dan memang kera-kera tidak ada yang menghampiri saya, maklum saya ga bawa makanan. Berbeda dengan saya, pengunjung lain yang membawa makanan terus diserbu para kera, bahkan kera tanpa ijin pun mulai mencabik isi kresek. Seru juga melihatnya, namun sayang karena banyak makanan pabrikan, plastik-plastik yang ga dimakan kera dibuang saja sembarangan , jadi terasa tidak bersih pulaunya.
Saya mencoba mengikuti jalan pedestrian dengan gerbang sebuah altar (saya awalnya mau foto disini, cuma terlalu ramai), kemudian saya mengikuti pedestrian yang memutar. Tidak banyak yang saya lakukan disini, paling spot-spot yang menarik buat berfoto. Yah tidak banyak cerita saya ungkapkan, mungkin dapat dilihat dr Foto-Foto yang saya abadikan saja. Sekitar setengah jam lebih kami kembali ke kapal dan bersiap untuk balik.
Komentar
Posting Komentar