Liburan Tahun Baru ke Pantai Mutiara Laut, Muara Badak

Perbincangan dengan Travelmate saya...
Travelmate (T)
Saya (S)

T : Bang malam tahun baruan ada acara apa?
S : Tidur di rumah, saya ga suka tahun baruan cuma sekedar nongkrong, kalo trip baru suka
T : Trip sudah bang
S : Malam ini istirahat, besok libur baru trip
T : Nyamannya libur eh, mau kemana bang besok?
S : Ke Pulau Mutiara, Muara Badak
T : Bagus kah Bang?
S : Gak Tau juga wkkw
T : sama siapa aja?
S : Sama kawalan ber-4, cowo semua
T : Kenapa ga ada cewenya bang?
S : Cewenya ga bisa
T : Emang ada cewenya yang mau ikut abang?
S : Wuasem -_-

Ini perbincangan malam tahun baru saya, walau ga nyambung cuma bingung juga bikin intro hahaha..

Lokasi Pulau Mutiara sebenarnya tidaklah terlalu jauh dari Samarinda, dengan jarak tempuh sekitar 1,5-2 jam dengan kondisi jalan yang agak mengganggu menjadi hal yang lumrah bagi kita orang samarinda yang ingin menikmati pantai. Muara Badak sendiri secara Administrasi merupakan wilayah Kutai Kartanegara, namun lebih dekat dengan kota Samarinda. Sehingga tidak heran warga Samarinda lebih tau tempat ini dibandingkan  warga Tenggarong.

Untuk kesana kita mesti melewati tanah merah (Samarinda Utara), dan ikutin jalan poros Samarinda-Bontang hingga ada pertigaan belok kanan (naik tanjakan). Tinggal mengikuti jalan yang naik turun dan berkelok hingga akhirnya kita menemukan perempatan ke muara badak kota. Kita ambil jalur kiri ke arah muarangkayu, dan tinggal ikutin jalan hingga menemukan gerbang yang betuliskan pantai limau. Tinggal ikutin jalan yang kadang bikin sengsara, jembatan kayu yang dalam perbaikan dan sekali-kali jalan yang telah di cor. Selama perjalanan kita bisa menykaiskan tambak dan pantai yang membentang selama perjalanan. Pantai yang luas itu menggoda untuk dikunjungi, namun sayang kami skip karena tujuan kita tidak lain tidak bukan sebuah pulau (yang bukan pulau sebenarnya) Mutiara laut.

Untuk Sampai ke Pulau Mutiara Laut, kita mesti menggunakan jasa penyeberangan yang berada di 3 dermaga, jadi jangan kawatir ga dapat kapal. Kami menggunakan kapal di dermaga paling akhir, alasannya sih biar agak lama nyeberangnnya (sebenarnya khilaf sih). Di lokasi dermaga, kita parkir motor dengan biaya Rp.2.000,- bayar di muka, btw pelayanan parkirnya cukup memuaskan kok, ditangani oleh tenaga ahli (?). Selesai parkir kita menuju loket tiket penyebrangan dengan biaya Rp. 15.000,-/orang dan jika ingin kemping Rp. 20.000/orang.

Adek. kuli, saya dan tohya
Kami berempat..... btw saya lupa ngenalin teman saya yah? kali ini saya bawa "adek" saya Tirta, dan 2 teman syaa Ari kuli serta rudi toya. Ok.. Kami berempat ikut sebuah kapal gabung dengan penumpang lain, yang ternyata bikin serem juga nih kapal. Kapal nelayan ini cukup kecil, jadi goyangan kapal akibat ombak cuku terasa, kadang saat perjalanan percikan air laut mengenai tubuh ini... agak tegang juga naik nih kapal.

Sampai di lokasi sekitar 5 menit, kita disuguhi pantai yang sangat panas, maklum saat itu siang hari, jadi panas matahari cukup terik menembus kulit. Kita Mulai menjelajah Pantai dari dermaga hingga hampir ke ujung. Selama perjalanan kita menyaksikan warung kecil, Mushallah dan gazebo kecil buat pengunjung. Setelah cape jalan, kami kembali ke gazebo dan istirahat disana, btw Gazebo disini cuma berupa tempat berteduh dengan beralas pasir dan beratap anyaman daun kelapa.




Disana kami sekedar menikmati pantai tanpa mandi, padahal teman-teman membawa perlengkapan mandi, namun sayang karena cuacanya cukup terik mereka urun mandi. Jadi kerjaan kami menikmati udara "hangat" pantai sambil dengarin musik dan melihat orang lain. Sumaph kita salah waktu untuk kelokasi -_-.... nyesel juga. Akhirnya setelah1-2 jam di pantai kita bergegas kembali ke dermaga penyebrangan. Pas kapal balik  kita mesti bertanya kemana rute kapal, karena ada 3 dermaga, jadi jangan salah kapal yah. Dan kapal kita kali ini dapat adalah kapal yang lebih mini, dimana 1 baris cuma bisa ada 1 orang, dan saya duduk di bagian depan... dan ketegangan lebih memuncak daripada yang tadi wkwkwkw.... namun untung sukses perjalanan hingga tujuan...

Btw catatan kondisi pantai
1. Ada tempat sampah, tapi malah digunakan untuk duduk, dna sampahnya malah dibuang sembarangan
2. Tidak ada penyewaan terpal buat alas duduk, jadi mesti bawa dr rumah (kasih tau kalo saya salah yah)
3. Air mineral botol mahal bangettt...
4. Jangan datang di siang hari.. panas uii
5. Pulau bukan pulau, karena sebenarnya nyambung dengan daratan, hanya terhalang hutan, jadi mesti nyebrang.


Komentar

Posting Komentar