Trip 3 hari PPU-Paser (Wahana Wisata Goa Tengkorak)

Selesai Berfoto ria dia air terjun gunung rambutan yang mudah kita kunjungi, kita lanjut perjalanan menuju daerah batu kajang. Batu kajang bisa kita datangi setelah melewati sungai terik dari arah gunung rambutan, btw di sungai terik banyak yang jualan durian dan lahung ui jadi ngiler. Sekitar 20-30 menit perjalanan dari gunung rambutan kita sampai di batu kajang yang menurut saya sudah cukup berkembang (sok tau banget, padahal cuma mampir di ujung). Lokasi WWGT sendiri tidak jauh dari jalan besar batu kajang, sehingga mudah ditemukan dan bisa jadi tempat wisata yang nyaman buat keluarga. Jalan masuk ke goa ini terlatak di depan Polsek batu kajang dan sebelah Masjid besar, jadi jelas terlihat lebih nyaman menuju goa dibandingkan tempat wisata lain.


Masuk kedalam sekitar 4 km dari jalan utama, kondisi jalan juga cukup nyaman walau sebagian belum diperkeras. Jalan ini bisa dilalui motor maupun mobil, dan cukup aman dilalui tanpa "naik turun" saat melintasi jalanan.



Sampai di lokasi, kita mesti melewati jembatan gantung yang membentangi sungai. Untuk yang menggunakan mobil, mesti parkir di sana, sedangkan yang bermotor bisa menyeberangi jembatan menggunakan motor. Kalo kami parkir di parkiran mobil saja, maklum ingin sehat <=== Alasan, padahal awalnya ga tau kalo boleh melintasi menggunakan motor.


Untuk masuk ke lokasi WWGT, kami cukup merogek kocek Rp.2.000,- untuk berdua, amazing murah sangat (tapi kalo bawa motor ada biaya parkirnya).  Di WWGT banyak fasilitas, seperti kolam renang, kantin, kolam sepeda bebek hingga kali pemandian yang jernih sangat. Namun tujuan awal kami adalah menuju goa tengkorak, dimana kita mesti menaikki anak tangga (menara) kayu untuk kelokasi. Untuk melihat goa tengkorak, kita mesti merogeh kocek Rp.2.500/orang, masih tergolong murah kan. DI depan goa terdapat kumpulan kepala tengkorak yang terkumpul, walau goa yang ada hanya berukuran kecil, namun goa itu tentu mempunyai keunikan juga. Sayang aksi vandalisme juga terjadi di goa ini, entah apa niat aksi itu, Mohon buat pengunjung hentikan aksi ini, kalo ada yang melihat tegur langsung.


Selesai menyaksikan goa tersebut, kami menuju kali pemandian dan kali ini teman saya yang sudah ngidam mandi tidak ingin menyia-nyiakan. Aksi cebur-cebur apalagi kondisi kali yang jernih dan derasnya air mengalir bikin gak tahan. Sayang saya agak malas mandi saat itu, jadi cuma sekedar main air saja, sambil menyicip es teh (karena lokasi pemandian tepat bersebelahan dengan kantin).


Puas bermain-main sekitar pukul 2 siang-an, kami berencana balik menuju balikpapan. Kami kembali melewati jalan yang kami lalui, tidak lupa kami membeli durian dan lahung di  Sungai terik, dan makan disana. Untuk Lahung sendiri dagingnya lebih tipis dari durian, cuma rasanya tajam sangat ui.. ampe mau mabuk saya makannya, btw menurut info lahung ga bisa dibudidayakan makanya masuk katagori buah hutan (asal masukin saya ui -_-, kena damprat ahli buah saya ntar), jadi cukup langka juga makan ini hahaha.. puas makan, kita beranjak lagi menuju pelabuhan ferry untuk balik ke balikpapan.... Cayyooo..

Komentar