Trip Balikpapan - PPU - Paser (perjalanan ke PPU)

Arghhhhh Lamanya saya tidak trip ke kota lain, melihat kalender di bulan Agustus ini saya melihat sebuah tanggal merah di hari senin. Hmmm karena senin libur atinya saya libur panjang dari sabtu hingga senin nanti. Berpikir dari pada saya manfaatkan liburan hanya ke tempat-tempat dekat yang bisa dilakukan di waktu kapapun, kenapa tidak saya coba ke kota yang belum pernah saya jelajahi. Akhirnya saya berencana ke PPU dengan mengajak 4 teman saya yang emang doyan ngetrip (mungkin). Ke PPU sendiri dengan modal nekat, tanpa tau kondisi wilayah, tidak tau tempat wisata dan tidak tau apa-apa. Maklum saya ke PPU dulu cuma numpang lewat dengan bus atau mobil bersama keluarga dan itu sangat lama sekali waktu saya masih smp terakhir kalinya.


Tidak tau rute tidak menyurutkan niat kami, bahkan kami berangkatnya mulai sore hari sabtu dari Samarinda yang dimana kami perkirakan sampai di PPU sekitar jam 8 malam. Perjalanan kami pertama dimulai dari meet point kami di loa bakung (Samarinda) melewati jembatan mahulu ke arah Balikpapan. Perjalanan cukup lancar tanpa kendala dan kami berhenti sesekali untuk ke Pom Bensin, hingga kami mencapai pelabuhan feri penyebrangan Kariangau. Di Feri kami membeli tiket dengan totla Rp.104.000,- untuk 3 motor dan 5 orang, karena kita sepakati biaya perjalanan kapal menggunakan sistem sharecost, biaya kami perorang sekitar Rp.21.000,-.

Kapal feri yang kami gunakan cukup besar dan terdapat beberapa kabin untuk ruang duduk pengguan feri. Kita duduk di kabin tengah dekat kantin dan duduk dibagian depan. Di feri ini kita dapat menikmati fasilitas untuk ngecash HP, kebetulan tempat cash HP dekat dengan tempat kita duduk, jadi saya sekalian ngecash HP. Selama perjalanan kita dapat melihat indahnya suasana kota Balikpapan dari lautan, namun sayang kamera HP saya kurang bagus buat mengabadikan suasana tersebut.

Sekitar jam 8 malam, kapal berlabuh di pelabuhan penyeberangan Penajam (PPU). Kita segera Turun dan mulai melintasi kota Penajam yang agak lenggang dengan suasana kota yang masih sunyi. Melewati jalan provinsi itu kita biasa melihat beberapa kedai makanan dan toko-toko sederhana. Perjalanan kita terus susurin dengan tujuan mencari masjid sebagai tempat kita bermalam hari ini (niat). Namun sayang selama perjalanan kita tidak menemukan masjid yang terbuka, kebanyakan di kunci pagarnya. 

Perjalanan pun terus kita lanjutin hingga sampai di perempatan jalan besar yang sangat cantik dengan lampu-lampu yang berkelap kelip. Dan di dekat lokasi tersebut terdapat gedung pemerintah seperti kantor DPR dan kantor Bupati. Perjalanan kita terus lalui, dengan modal nekat dan bertanya lokasi pantai ke arah mana. Suasana malam makin terasa, di sekitar Km 13 akhirnya kita menemukan tanda penunjuk arah Pantai Tanjung Jumlai. Dan beruntungnya lagi kita menemukan masjid yang cukup besar di seberang jalan masuk menuju pantai. 

Awalnya kita sudah berniat kemping di Pantai, namun melihat ada masjid dan juga kita kurang tau kondisi Pantai maka kami berinsiatif tidur di Masjid. Untungnya setelah ijin dengan orang sekitar kita diijinkan, dan untungnya lagi para wanita di ijinkan tidur dalam rumah warga. Sebelum kita istirahat tidur kami memesan mie goreng untuk mengganjal perut kami di amlam itu....

Selamat malam guys dan selamat Tidur.... Zzzzzz

Komentar