Mie.. adalah makanan yang berasal dari china dan menyebar di seluruh negri, termasuk Indonesia. Makanan yang berasal dari tepung dan dibuat menjadi adonan tipis dan memanjang ini sangat digemari banyak orang. Di Indonesia sendiri banyak jenis mie, dari ukuran tipis, pipih, tebal hingga keriting yang bisa dapat kita temui. Selain bentuk mie, kekayaan rempah dan tersebarnya wilayah Indonesia mempengaruhi aneka bumbu dalam mie yang dimasak. Salah satunya Mie Goreng Aceh yang dapat pengaruh dari arab ini, memiliki rasa yang kaya rempah. Karena saking terkenal enaknya, mie Aceh dapat ditemui di segala daerah Indonesia.
Nah.. di Samarinda sendiri, Mie Aceh juga sekarang sudah dapat ditemukan. Bertempat di depan SMP Katolik ini hanya buka dari sore menjelang magrib hingga dini hari ini menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati Mie Aceh. Walau hanya beratapkan tenda, warung ini tidak pernah sepi, beberapa tendapun tidak selalu bisa menampung pengunjung.
Biasanya saya kesini saat habis selesai olahraga bulutangkis yang berdekatan dengan warung tersebut. Seperti biasa saya memesan Mie Goreng Aceh dan es Timun sebagai pendamping makan. Tidak perlu menunggu lama, karena biasanya penjualnya masak lebih banyak mie dalam sekali masak. Sebetulnya Mie Aceh disini tidak seperti mie Aceh lainnya yang banyak terdapat seafood atau kepiting. Disini hanya mie goreng yang di beri toping kacang goreng, telor dan keripik melinjo. Yang membuat pengunjung menjadi pelanggan setia karena, rasanya yang berbeda dengan mie goreng di Samarinda. Konon bumbunya memang langsung didatangin dari Aceh sana, jadi keaslian rasa cukup terjamin (katanya loh).
Sedangkan Untuk es timun sendiri, serutan timun dan segarnya air timun yang ditambah gula ini mampu menghilangkan dahaga. Rasa manis yang pas dan daging timun membuat 1 gelas tidaklah cukup. Sangatlah cocok buat pendamping makanan Aceh ini.
Sangat direkomendasikan buat pecinta kuliner, selain enak harga pun murah!!!
Nah.. di Samarinda sendiri, Mie Aceh juga sekarang sudah dapat ditemukan. Bertempat di depan SMP Katolik ini hanya buka dari sore menjelang magrib hingga dini hari ini menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati Mie Aceh. Walau hanya beratapkan tenda, warung ini tidak pernah sepi, beberapa tendapun tidak selalu bisa menampung pengunjung.
Biasanya saya kesini saat habis selesai olahraga bulutangkis yang berdekatan dengan warung tersebut. Seperti biasa saya memesan Mie Goreng Aceh dan es Timun sebagai pendamping makan. Tidak perlu menunggu lama, karena biasanya penjualnya masak lebih banyak mie dalam sekali masak. Sebetulnya Mie Aceh disini tidak seperti mie Aceh lainnya yang banyak terdapat seafood atau kepiting. Disini hanya mie goreng yang di beri toping kacang goreng, telor dan keripik melinjo. Yang membuat pengunjung menjadi pelanggan setia karena, rasanya yang berbeda dengan mie goreng di Samarinda. Konon bumbunya memang langsung didatangin dari Aceh sana, jadi keaslian rasa cukup terjamin (katanya loh).
Sedangkan Untuk es timun sendiri, serutan timun dan segarnya air timun yang ditambah gula ini mampu menghilangkan dahaga. Rasa manis yang pas dan daging timun membuat 1 gelas tidaklah cukup. Sangatlah cocok buat pendamping makanan Aceh ini.
Sangat direkomendasikan buat pecinta kuliner, selain enak harga pun murah!!!
Komentar
Posting Komentar