Liburan keluarga Pantai teluk Lombok Sangatta dan pantai Biru kersik Marangkayu

wah lama saya tidak cerita-cerita perjalanan saya, padahal banyak perjalanan sehingga saya binggung mana yang mesti saya ceritakan. Alhasil saya putuskan cerita liburan keluarga ini saja yang saya ceritakan.




Awal mula liburan ini tidak ada dalam rencana kami, namun tiba-tiba seakan datang rudian runtuh membuat kami berambisi buat jalan-jalan seluruh keluarga. Yup sudah lama kami tidak jalan bersama dengan semua penghuni kelurga, kakak, adek, mama dan keponakan tercinta. Walau tanpa papa yang telah tiada, kami tetap antusias karena ini salah satu impian papa yang mengajak seluruh keluarga berpartisipasi dalam liburan bersama.


Perjalanan dimulai saat lebaran ke-3 pada hari rabu (30 Juli 2014), perjalan kami menggunakan mobil dengan bak terbuka dibelakang (serasa orang gunung :v). Bagian depan diisi para wanita dan dibelakang anak-anak termasuk saya. Untuk menjaga agar kulit kami tetap putih (dihajar) dibuat atap terpal agar melindungi kami dari sengatan matahari.

Pertama kita menuju kota Bontang, disana kami hanya berkunjungi rumah keluarga saya dan karena kasihan melihat kami dengan mobil yang "seadanya" dengan penghuni yang banyak, membuat paman saya meminjamkan mobilnya untuk menuju perjalanan berikutnya. Berikutnya kita menuju pantai Teluk Lombok di TNK.

Kami sunggu merasa beruntung telah dipinjamkan mobil, kenapa?? karena untuk meunju lokasi itu tidaklah mudah kita harus melalui jalan berbatu dan berdebu merah. Awalnya saya heran kenapa banyak pengendara motor berhenti dekat gerbnag keluar sambil melepaskan jaketnya dan mengibasnya. Dan itu terjawab saat kita melalui jalan itu, debu-debu berwarna merah itu membuat mobil kami menjadi merah :v. Sekitar 20 menit perjalanan  akhirnya kami tiba di desa pantai yang tak berlistrik.

Suasana Pantainya cukup bagus buat rekreasi keluarga. Terdapat pendopo-pendopo yang menjajakan makanan dan penyewaan permainan rekreasi air seperti banana boat, flying Fish dan lainnya. Namun sayang pantainya sangat  kotor, sampah-sampah berserakan kemana-kemana. Jadi kalo dibuat sebagai tujuan wisata utama, kurang memadai dengan kondisi jalan dan pantai yang seadanya. Namun jika ingin mencoba nuansa baru traveling bolehlah di anjurkan.

Berikutnya kita ke Sanggata untuk numpang tidur di rumah kakak saya. Karena sudah terlalu malam saya cukup kelelahan dan tidak ada niat keluar jalan-jalan. Namun keluarga syaa pergi jalan-jalan dan saya tetap di rumah main game.

Besoknya perjalan kembali dimulai menuju samarinda, kali ini saya menggunakan motor. Jiwa saya adalah motor, ga suka jalan-jalan menggunakan mobil, karena dengan motor kita bisa merasakan suasana perjalanan panjang itu.

Pertama kita kembali ke Bontang untuk mengantar mobil yang dipinjam, sebelum mengembalikan di pertigaan bontang kita sarapan dulu di Rumah makan (lupa namnya). Setelah terisi perut dengan karbohidrat dan protein + lemak, kita melanjutkan perjalanan ke rumah paman saya. Setelah mengembalikan Mobil pinjaman kita melanjutkan perjalanan ke Muara Badak melewati jalan pintas yaitu marangkayu, dan jalannya lebih "datar" karena melewati dataran rendah (tepi pantai).

KONDISI JALAN






























Perjalanan disini cukup unik karena kita melewati berbagai pedesaan, dan jalan yang bagus dan kadang jalan yang rusak. Selama perjalanan, mata kita dimanjakan oleh suasana pedesaan, hamparan sawah dan suasana yang asri. Dan sebelum kita menuju muara badak kita menuju pantai biru kersik di sebuah desa kersik. Pantainya tidak jauh berbeda dengan di teluk lombok, cuma kondisi pantai lebih terawat karena warga desanya ikut andil mengelola. Tidak banyak yang bisa diceritakan disini, mungkin pengalaman yang menarik adalah kita bisa bermain layang-layang, karena banyak yang menjual layang-layang.






Setelah puas bermain, selanjutnya kita menuju muara badak, dan kali ini kita disuguhkan suasana pantai selama perjalanan. Namun lagi-lagi sayang masih banyak sampah-sampah terlihat di pantai.
Yah mungkin itu saja sih yang bisa saya ceritakan di ke-dua pantai itu.


Komentar