pantai tanah merah samboja dan penangkaran beruang madu balikpapan


Ini sebenarnya cerita lama, cerita perjalanan saya bersama teman-teman dengan sepeda motor menuju tempat wisata di luar kota. Mungkin akan membantu pembaca mencari tempat-tempat rekreasi keluarga yang sedang mengalami kejemuhan dalam kota. Memang mencari tempat wisata di Kaltim ini susah-susah gampang, selain minimnya informasi juga jarak yang cukup jauh untuk mencapainya.



Kali Ini Kami berencana untuk wisata bahari di luar kota, tepatnya di pantai tanah merah samboja. Awanya kami cuma mendengar cerita dari teman-teman dan mencoba mengeceknya di internet. Susah banget cari infonya secara detail di internet membuat kita sedikit bingung, namun informasi yang sedikit tidak menghalangi kita untuk wisata disana.

Hamparan hijau di sisi pantai

Perjalanan kita ke pantai Tanah Merah sebetulnya bisa ditempuh kurang 2 jam dari Samarinda, namun karena kita tidak tau lokasi tepatnya kita sedikit berhati-hati jalannya (takut terlewat). Samapai di gerbang kawasan pantai kita melewati permukiman rumah penduduk, pertanian, peternakan menjadi pemandangan yang jarang kita temui. Di depan pintu loket masuk kita membayar tiket yang cukup murah (sekitar 5rb, agak lupa :p). Saat kita memasuki kawasan kita disambut hamparan pasir putih serta pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi. Wow pemandangan langka yang bisa kita temuin di samarinda bahkan kaltim.

Naik Motor Ke Pantai
Setelah kita memarkirkan kendaraan kita menyewa 2 terpal sebagai alas kita untuk istirahat. Saat itu waktu telah menunjukan jam 11an, jadi sebagian menyantap makanan yang dibawa masing-masing dan sebagian berganti pakaian. Selesai makan kita menyeburkan diri di air laut... permainan dimulai.. sebagian bermain-main pasir dan sebagian masih di tempat kemping.

Piknik di Pantai
Sayangnnya pasir telah tercampur kerang-kerang atau batu-batu, jadi agak sedikit sakit dan jika tidak hati-hati kemungkinan terluka cukup besar. Selain itu air lautnya berwarna coklat, sungguh sayang pasir putih ini tidak diikuti oleh air lautnya. Setealah puas bersenang-senang dan berganti pakaian kita melanjutkan perjalanan berikutnya menuju penangkaran beruang madu.
Pohon mati di Pasir Putih menjadi artistik

Menikmati air laut
Kondisi Permukaan pantai
Sekitar 45 menit, dari pantai kita mencapai kawasan penangkaran ang dikelola oleh swasta. Disini suasana cukup nyaman dan anda tidak perlu membayar untuk masuk ke dalam kawasan ini. Jika anda ingin melihat beruang madu, anda mesti menuju pedestrian yang dibuat pengelola untuk dapat dengan nyaman melihat beruang madu tanpa mengganggu. Saat kita ingin melihat beruang madu ada beberapa syarat yang mesti dipatuhi, dilarang berisik dan dilarang membawa makanan atau minuman, jadi jika kita membawanya kita mesti menitipkannya pada penjaga.
Figur Beruang madu yang terbuat dari tanaman

Selamat Datang
Setelah puas melihat beruang madu yang imut (karena ukurannya cukup kecil dibanding beruang lainnya) kita dapat berkunjung ke area pengetahuan dimana kita akan masuk dalam kabin yang berisis oranamen serta informasi sevara detil soal beruang madu. tempat ini seperti sebuah museum alam yang sangat kreatif, karena disini informasi dijelaskan dengan menarik seperti kuis dan figure-figure.

Beruang madu
Jalur Pantau Beruang Madu
Tata Tertib di Kawasan
Di Area ini ada sebuah kantin, mushalah dan play ground buat anak-anak, sehingga tempat ini dangat cocok buat keluarga. selain itu terdapat rumah kucing dimana berisi banyak kucing liar yang dipelihara, dan kita diperbolehkan untuk mengadopsi kucing tersebut.

Lamin yang merupakan fasilitas Kantin, Mushala, WC dan ruang pameran
Figur beruang madu dan pemangsanya "ular"
Salah satu permainan di Playground
Selesai bersenang-senang, kita bersiap kembali ke Samarinda  namun sebelumnya kita menyempatkan diri buat makan malam... see yah di petualangan berikutnya :D
Makan Malam dulu

Komentar