Citra Niaga "Festival Lorong Budaya"

Pada tanggal 22 Febuari 2014 saya dan teman-teman refreshing ke Citra Niaga. Citra Niaga adalah kawasan wisata di tengah kota dan merupakan pusat perdagangan pertama di Samarinda. Memperoleh penghargaan International di bidang arsitektur "Aga Khan" pada tahun 1989 adalah penghargaan pertama kali Indonesia memperolehnya. Dulu kawasan ini menjadi kawasan refreshing keluarga yang ramai dikunjungi. Namun akibat bertumbuhnya pusat perbelanjaan modern dan terjadinya kebakaran 2 kali di kawasan tersebut berdampak pada perubahan ekonomi disana. Sekarang Citra Niaga lebih dikenal sebagai kawasan yang menjual cendera mata khas kaltim.

pengharaan Aga Khan yang dipajang di lokasi
pintu masuk kawasan
Ok, saya kesini bukan tanpa alasan mengunjungi kawasan ini. Saya kesini karena ada sebuah event yang diselenggarakan dinas pariwisata yaitu festival "lorong budaya". Event ini diselenggarakan selama 3 hari dari tanggal 21 febuari hingga 23 feebuari 2014. Festival kali ini berisikan pameran kerajinan daerah, pameran kuliner dan juga terdapat penampilan kesenian dari berbagai daerah. Saya datang ke lokasi sekitar jam 15.00 dan memarkirkan kendaraan saya di dekat lokasi. Tapi tampaknya saya terlalu awal kesana, karena acara belum dimulai hanya terlihat beberapa stand yang terisi. Karena merasa acara masih lama dimulai, saya dan teman-teman mengisi waktu dengan berkeliling kawasan.
Suasan event yang belum dimulai
Kawasan pertama yang kita kunjungi adalah pasar galunggung. Di pasar ini merupakan pasar yang menjual barang-barang bekas seperti sepatu, pakaian hingga barang elektronik. Namun perlu diigat tidak semua barang bekas disini, tapi rata-rata merupakan barang bekas. Setiap kesini biasanya saya mencari pakaian yang berasal dari jepang atau korea. Karena biasanya barang dari sana masih bagus dan kualitasnya cukup baik

Setelah dari pasar galunggung, kami beranjak mengeliling kawasan citra niaga. Di sekitarnya terdapat ruko-ruko yang menjual barang-barang modern dan umumnya. Terdapat masjid raya Darussalam di dekat lokasi, sehingg jika kita jalan-jalan disini kita tidak perlu kawatir buat ibadah. setelah itu kita menyusuri kawasan ruko yang banyak diisi oleh tukang cukur atau salon. kemudian kita ke toko buku dan membeli barang-barang yang menarik buat kita beli. tak lupa dalam perjalanan kita membeli minuman dan sanck "permen kapas".

deretan ruko mengeliling kawasan

Barang-barang modern sering terlihat

pedagang keliling

salah satu jalan di kawasan Citra Niaga

Setelah mlewati beberapa rute kita kembali menuju  central Citra Niaga. Dari kejauhan kita telah mendengar suara musik yang menandakan acara sudah dimulai, dan kita segera bergegas ke lokasi. Di Lokasi sudah mulai sedikit ramai baik stand maupun pengunjung yang hendak menyaksikan pertunjukan seni yang disajikan. Pertunjukan tingkilan yang dibawakan oleh papadaan Banjar menjadi pengisi acara saat itu. Tingkilan adalah kesenian dari kalsel berupa nyanyian sajak yang diiringi musik dan tarian. Sajak lagu berisi sebuah syair yang menggelitik dan berisi nasihat-nasihat yang baik.

Tingkilan
Saat menyaksikan penampilan seni ini, kita melihat stand yang menyajikan kuliner khas kaltim. Makanan yang tersaji adalah payau, olahan ikan sungai, nasi uduk dan olahan ketan lainnya. Saya dan teman tertarik membeli  payau masakam sambal goreng dan pepes payau serta nasi uduk yang dibungkus daun. Soal Harga tidak terlalu mahal, setiap porsi harganya 10rb dan nasi uduk 2,5rb (Oh iya payau adalah daging rusa, :) ). Kita kemudian duduk di belakang tenda stand dan makan disana dengan menjadikan kursi sebagai meja makan. Tidak lupa juga saya membeli es campur sebagai penutup mulut makan payau dan nasi uduk tersebut.
payau

Pepes Payau dan Nasi uduk

Es Campur

Setelah selesai makan kita menuju stand bali yang baru buka. Disana menjual beberapa kerajinan Bali , baju-celana santai dan beberapa produk unik lainnya. Di saat kita melihat-lihat ternyata kita diajak untuk ikut gabung untuk menari tarian tingkilan. Tak pelak teman saya yang ingin mencobanya dari tadi langsung bergabung dan menari bersama-sama. Acara tu menjadi penutup kegiatan sore itu, dan akan dilanjutkan setelah magrib. Ingin hati terus menyaksikan, namun apa daya saya mesti pulang dan akhirnya kita berpisah... da da da.

Menari Bersama

Tertawa bersama

tampak acara di kala magrib

Komentar

Posting Komentar